Sunday, July 5, 2009

Skenario 8 Juli: 50% atau 55% untuk SBY?? (Bagian 3)

Tulisan ini merupakan bagian terakhir dari seri tulisan Skenario 8 Juli sebagaimana Bagian 1 telah dismulasikan berdasarkan komposisi sebaran partai-partai koalisi dengan memperhitungkan tingkat partisipasi pemilih, dan Bagian 2 mensimulasikan peta geografis menurut propinsi tempat PDIP, Demokrat dan Golkar memperoleh suara terbanyak dengan memperhitungkan peroleh partai-partai koalisi di wilayah tersebut. Bagian terakhir ini akan mensimulasikan hasil-hasil sigi dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (PUSKAPTIS) dengan argumen bahwa lembaga-lembaga ini mengeluarkan hasil siginya secara teratur dalam 3 (tiga) bulan terakhir sehingga memudahkan analisis permodelan dengan menggunakan polynomial trend baik secara konservatif maupun secara optimis dan pesimis.

Asumsi yang dianut tentu saja menganggap bahwa hasil-hasil sigi LSI dan PUSKAPTIS merupakan hasil sigi yang valid dan objektif, meskipun ini masih menjadi bahan perdebatan. Meskipun dalam survey terakhir kedua lembaga ini cukup berbeda sikap dalam mengukur dampak debat terhadap tingkat keterpilihan, LSi mengungkapkan bahwa Debat capres dan cawapres untuk meyakinkan pemilih belum mampu mengubah peta kekuatan dukungan dari pemilih secara berarti, sebaliknya PUSKAPTIS justru berpendapat sebaliknya.

Untuk lembaga-lembaga survei lainnya tidak akan disimulasikan karena ketidak berkalaan penerbitan hasil sigi mereka dari waktu ke waktu, dan jumlahnya terbatas, hanya bervariasi dari sekali-dua kali saja. Untuk bahan perbandingan hasil-hasil sigi dari kategori lembaga ini dapat dilihat pada grafik berikut:

Sedangkan untuk LSI dan PUSKAPTIS dalam 3 bulan terakhir sudah mengeluarkan hasil survei sebanyak 6 (enam) sigi oleh LSI dan 5 (lima) sigi oleh PUSKAPTIS, yang secara tabelaris dapat diringkaskan sebagai berikut

Jika membaca tabel di atas berdasarkan apa adanya dan dicoba untuk membuat simulasi maka akan dapat dibaca secara konservatif, sedangkan jika dibaca trend bahwa SBY yang tampak menurun, sedangkan Mega dan JK justru menunjukkan kenaikan maka indikator ini dapat dibaca secara pesimis untuk kubu biru dan optimis bagi kubu merah dan kuning. Indikator optimis dan pesimis ini juga disimulasikan dengan memperhitungan besaran tingkat kesalahan atau marjin error dari setiap survei yang bervariasi dari 1% sampai 3%. Methodology dan temuan-temuan survei tidak dibahas di sini sebagaimana dikemukakan di atas bahwa sigi dianggap valid dan dapat dipertanggungjawabkan tapi dicoba memprediksi hasil akhir pada tanggal 8 Juli lusa dengan beranjak dari data-data tersebut. Hasil simulasi data secara grafis dipetakan berikut ini:

Jika membaca grafik simulasi di atas maka skenario 8 Juli mendatang dapat diprediksi perolehan masing-masing kubu capres/cawapres:

  • SBY-Boediono, PUSKAPTIS: 50% - 53% LSI: 55% - 58%
  • MEGA-Prabowo, PUSKAPTIS: 22% - 25% LSI: 20% - 23%
  • JK-Wiranto, PUSKAPTIS: 18% - 21% LSI: 14% - 17%

Prediksi dapat dibaca konservatif dengan tren pesimis bagi SBY, dan optimis bagi MEGA dan JK atau sebaliknya. SBY diprediksi akan bertengger di angka 50% - 55%, MEGA di 22% - 25%, dan besaran JK akan di rentang 17% - 21%. Jika direlasikan dengan skenario pada bagian pertama dan kedua sebelumnya, maka akan tampak keselarasan antara peroleh SBY dan MEGA, sedangkan JK ada di atas rentang survey di atas.

Sebagai penutup, jika membaca temuan dan kesimpulan hasil survei LSI maka terdapat 2 penekanan pada 2 survey terakhir yaitu Pertama, catatan dari survey 24 Juni, bahwa bila SBY-Boed menang 60% secara nasional, maka dapat dipastikan bahwa syarat sebaran minimal 20% dapat teratasi, meskipun dalam survey 20 Juni lalu LSI memprediksi SBY akan turun 4% pada 8 Juli, dan ternyata dalam survey 2 Juli berikutnya SBY sudah melorot 4%, 5 (lima) hari lebih cepat dari prakiraan sebelumnya. Menurut LSI, kalau tidakada peristiwa luarbiasa, dan takterkendali, kemungkinan JK akannaik, secaraoptimis, menjadi 20%.
Kedua, catatan survey 4 Juli, Pada hari H (8 Juli), SBY-Boediono sulit dibendung untuk menang satu putaran bila Mega-Pro dan Jk-Win tidak mengalami kenaikan masing-masing di atas 10% dalam empat hari ke depan, tanggal 8 akan menjawabnya. LSi juga masih menduga bahwa apakah dalam 4 hari ke depan akan terjadi penurunan dukungan pada SBY-Boediono? Kalau ya, berapa banyak? Persisnya kita tidak tahu (LSI)

Menutup tulisan berseri ini, skenario-skenario dari 3 simulasi ini merupakan prediksi yang bersifat probabilistik atau teori peluang saja baik berdasarkan peluang terbesar maupun peluang terkecil dengan mengacu kepada data-data yang tersedia, bukan dugaan yang deterministik dengan hanya pada satu indikator hasil saja. Wallahu wa’lam bisshawab

Salam Blogger Kompasiana, Sapri Pamulu

Tags: , , , , , , ,

Sumber:

No comments:

Post a Comment