Wednesday, July 8, 2009

Mencontreng dengan JK & Bule di Brisbane

Warga Indonesia di Brisbane juga antusias dalam Pilpres kali ini, pencoblosan dipusatkan di satu TPS di Ruang Seminar, Room 110, Building 69, University of Queensland (UQ), Kampus St. Lucia. Ada bebrapa keunikan dalam kegiatan pencontrengan ini yang mungkin tidak dijumpai dalam lokasi-lokasi TPS di Indonesia. Suasana kegiatan pemilih di dalam di luar ruangan pencontrengan dapat disimak daari gambar-gambar berikut.

brisbane 8juli

Jka TPS-TPS di Indonesia biasanya di halaman, di sini di dalam ruangan, dalam ruangan anda bisa memilih tempat duduk atau kursi yang tersedia tanpa perlu berdesak-desakan. Ketertiban memang sangat terasa karena memang juga jumlah pemilih tidak massif datang bersamaan karena panitia sudah jauh-jauh hari mengumumkan jika waktu pencontrengan dibuat agak lama, jika di Indonesia TPS tutup jam 1 siang, maka di sini TPS tutup jam 8 malam, hal ini untuk mengantisipasi warga yang masih bekerja atau menjalankan aktifitas lainnya, karena tentu saja bukan hari libur.

Kedua, mencontreng di sini juga diwarnai dengan JK alias jajanan kue-kue asli Indonesia yang berjejer rapi di luar ruangan, jadi sambil menunggu pemilih bisa menikmati JK sebagai pelepas rindu kampung halaman, ada mpek-mpek Palembang, Bubur, Teh botol/kotak, dan seterusnya. Memang sudah menjadi tradisi warga di sini jika ada kegiatan warga Indonesia maka pasti akan ada jajanan Indonesia pula.

Ketiga, di ruang tunggu sambil menikmati JK, anda juga bisa menemukan si bule, orang Aussie yang istri atau suaminya warga Indonesia. mereka juga turut meramaikan kegiatan pencontrengan ini meski sebagai penggembira. Mengobrol dengan mereka tidak ubahnya seperti mengobrol dengan warga Indonesia lainnya, hmmm ramah juga.

Saya sendiri cukup menikmati pencontrengan ini, karena selain bisa menunaikan hak politik juga kegiatan ini menjadi media untuk ngerumpi dengan teman-teman Indo lainnya yang biasanya sulit bertemu karena kegiatan masing-masing, rasa-rasanya hanya sekali sebulan jika sempat ikut pengajian, atau hanya sekali setahun pada acara 17 agustusan. Karena ini hanya lima tahun sekali jadi sayang juga melewatkan momentum ini tanpa arsip di sela-sela album foto.

fotoku

Btw, rupanya putusan MK juga tersosialisasi dengan baik di sini karena warga Indonesia yang hanya membawa passpor karena tidak terundang juga cukup banyak, dan ini juga sempat membuat panitia menghentikan sejenak kegiatan untuk merundingkan penanganan pemilih ini. Ini bisa dimaklumi karena tidak seperti pemilih ber-KTP saja yang hanya boleh memilih di TPS dalam lingkungan RT/RW setempat. Apalagi di Brisbane, konsulat Indonesia sudah cabut, sehingga warga yang baru datang dan belum melaporkan dirinya ke Konsulat Sydney tetap dapat mencontreng seperti warga lainnya yang memperoleh surat undangan mencontreng melalui pos.

Alhasil, pencontrengan bersama JK dan bule-bule berjalan lancar, aman dan tertib. Pemenang pilpres di Brisbane sama saja dengan hasil quick count di Indonesia. Selamat kepada Pemenang!

Tags: , , ,

Share on Facebook
Tulisan ini dapat dibaca di Kompasiana:

No comments:

Post a Comment